pemudapuikbb.com, Parongpong-Bandung Barat — Ketua Umum Pengurus Daerah Pemuda PUI Kabupaten Bandung Barat (PD Pemuda PUI KBB), Julhayadi Arya Puntara, memberikan tanggapan kritis terhadap kinerja 100 hari pertama pemerintahan Bupati Jeje dan Wakil Bupati Asep Ismail. Dalam pandangannya, hingga saat ini belum terlihat adanya gebrakan yang signifikan untuk membawa perubahan positif di Kabupaten Bandung Barat.
“Belum ada gebrakan yang signifikan untuk perbaikan di Bandung Barat. Bandung Barat saat ini butuh percepatan untuk menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ini sangat penting agar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat secara merata,” ujar Kang Jul — sapaan akrab Julhayadi — saat ditemui di kediamannya, Parongpong.
Ia juga menyoroti persoalan lingkungan hidup yang kian mengkhawatirkan, terutama di wilayah Bandung Utara. Menurutnya, kerusakan lingkungan di daerah tersebut sudah sangat parah dan butuh penanganan yang serius dan terencana. “Persoalan sampah pun masih belum terurai dengan baik. Pemerintah daerah harus memiliki program yang konkret untuk mengatasinya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kang Jul menilai bahwa visi pembangunan daerah yang sempat digaungkan melalui jargon BERJAMAAH — yang menjadi salah satu narasi utama pada masa kampanye — belum sepenuhnya terwujud dalam praktik pemerintahan sehari-hari. “Tentu kebersamaan dalam tata kelola pemerintahan harus kompak. Antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus seirama dan sinergis,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kerja sama yang solid bukan hanya antara bupati dan wakil bupati saja, tetapi juga mencakup seluruh perangkat daerah. “Kami berharap pemerintahan Jeje-Asep bisa lebih kompak dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Tidak hanya sekadar simbolik di atas kertas, tetapi benar-benar terlihat dalam koordinasi dan implementasi program-program kerja,” katanya.
Menurut Kang Jul, kompleksitas persoalan di Bandung Barat menuntut adanya kolaborasi yang erat antara seluruh elemen pemerintahan daerah. Mulai dari perencanaan pembangunan yang matang, pengelolaan anggaran yang efektif, hingga pelayanan publik yang lebih responsif. “Butuh kekompakan dan kesadaran kolektif untuk menyelesaikan semua itu,” pungkasnya.
Dengan harapan yang tinggi terhadap pemerintahan baru ini, Kang Jul mengingatkan agar momentum 100 hari kerja ini dijadikan evaluasi bagi Jeje-Asep untuk segera berbenah dan mempercepat pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat Bandung Barat. “Jangan hanya menjadi pemimpin seremonial, tetapi jadilah pemimpin yang benar-benar membawa perubahan nyata,” tutupnya penuh harap.