pemudapuikbb.com Ngamprah-Bandung Barat. Pengurus Dewan Da’wah Provinsi Jawa Barat menggelar pelepasan dan serah terima da’i Dewan Da’wah pada hari Rabu (13/08/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di masjid Nurul Iman Jln. Kian Santang Desa Tanimulya Kecamatan Ngamprah kabupaten Bandung Barat. Perwakilan dari Kemenag Provinsi Jawa Barat yakni H. Rahmat Efendi dari yang ditugaskan di Kemenag Kota Cimahi hadir dan memberikan sambutan. Selain itu hadir pula pengurus Dewan Da’wah Provinsi Jabar dan kota-kabupaten diantaranya dari Cirebon, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, Cianjur, dan kota Cimahi.
Sebanyak 26 orang da’i dan da’i-ah ditugaskan untuk menebarkan dakwah di seluruh pelosok Jawa Barat. Program pengiriman da’i pedalaman merupakan agenda dan program rutin dari Dewan Da’wah. Konsentrasi para da’i Dewan Da’wah adalah mengawal akidah ummat di tengah-tengah masyarakat. Hal itu selaras dengan misi utama Dewan Da’wah itu sendiri yakni sebagai Pengawal Akidah Umat.
Menurut Rahmat Efendi dalam sambutannya dalam berdakwah harus banyak bersabar. Beliau mengutip surat Al-Baqarah ayat 153 tentang hamba yang bersabar dibersamai Allah. Innallaha ma’ashshobiriiin.
“Para da’i harus perbanyak sabarnya. Ketika sudah mengajak kebaikan namun ada yang bahkan banyak yang tidak menyambut dengan baik maka senjata utama para da’i dan da’i-ah adalah sabar. Para nabi dan rasul juga diuji oleh umatnya. Apalagi seorang da’i seperti kita. Nabi Nuh, Yunus Musa dan lainnya mereka diuji dengan ummatnya hingga ada yang putus asa tapi langsung diperingatkan dan diperbaiki oleh Allah. Seperti nabi Yunus yang sempat putus asa sehingga diperingatkan oleh Allah dengan dimakan oleh ikan paus di tengah lautan hingga beliau bertaubat. Maka saya ingatkan sekali lagi sabar adalah yang utama bagi para da’i.”
Sementara ketua Dewan Da’wah Provinsi Jawa Barat ustadz M. Roinul Balad mengingatkan para da’i untuk siap-siap menghadapi dinamika sosial dan keagamaan di Jawa Barat. Jawa Barat yang luas, penduduknya padat dan permasalahannya kompleks membutuhkan militansi yang kuat oleh para da’i.
“Jawa Barat ini secara geografis luas dan masih banyak yang belum mendapatkan sentuhan dakwah amar ma’ruf nahyi Munkar. Secara kewilayahan Jabar terdiri dari 26 kokab, 627 kecamatan, dan 5.877 desa. Kemudian terdata 122 jumlah aliran sesat. Saya juga mengingatkan bahwa di seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat semuanya tidak lepas dari gerakan kristenisasi. Oleh karena itu jangan kaget nantinya berhadapan dengan mereka. Jika bertemu di lapangan maka temui dan layani mereka dengan baik.”
Ustadz Roin juga berpesan agar memahami wilayah setempat. “Minimal kalian tahu di radius 1 kilometer. Kalian petakan berapa pesantren, sekolah, masjid hingga dukun dan aliran sesat di sana. Karena itu adalah objek dakwah kita. Kalian juga disana jangan lupa silaturahmi dengan tokoh dan stake holder di sana. Jalin silaturahmi dan perkuat ukhuwah sesuai dengan misi kita (Dewan Da’wah) yakni sebagai perekat ukhuwah, tutupnya.”