pemudapuikbb.com Bandung Barat, 6 November 2025 —
Ketua Pemuda Persatuan Ummat Islam (PUI) Kabupaten Bandung Barat, Julhayadi Arya Puntara, menyampaikan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Sudan akibat konflik berkepanjangan antara kekuatan militer dan paramiliter yang telah menelan ribuan korban jiwa dan memaksa jutaan orang mengungsi.
Julhayadi menilai bahwa tragedi ini tidak hanya menjadi persoalan regional Afrika, tetapi juga merupakan ujian bagi solidaritas kemanusiaan global, termasuk bagi Indonesia yang selama ini dikenal sebagai negara berperan aktif dalam diplomasi perdamaian.
“Krisis di Sudan merupakan panggilan bagi bangsa Indonesia untuk kembali menunjukkan jati diri sebagai bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian dunia. Sebagai negara dengan sejarah panjang perjuangan diplomatik non-blok, kita tidak boleh diam,” ujar Julhayadi dalam pernyataannya di Bandung Barat.
Ia menegaskan, konflik yang terus berlangsung telah menyebabkan keruntuhan sistem sosial dan ekonomi di Sudan, mengancam masa depan generasi muda, serta memperburuk situasi kemanusiaan. Dalam konteks ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat sipil, khususnya organisasi kepemudaan Islam di Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran dan aksi solidaritas terhadap penderitaan rakyat Sudan.
Lebih lanjut, Julhayadi menyampaikan rekomendasi kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil peran strategis dalam mendorong upaya perdamaian di Sudan.
“Kami mendorong Presiden Prabowo untuk memanfaatkan posisi Indonesia di kancah internasional—terutama melalui ASEAN, OKI, dan PBB—sebagai jembatan perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan,” jelasnya.
Menurutnya, langkah konkret yang bisa diambil Indonesia antara lain:
1. Menawarkan diri sebagai mediator netral antara kelompok yang berkonflik;
2. Menginisiasi forum diplomasi lintas negara Islam untuk menyatukan pandangan dan langkah perdamaian;
3. Menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional;
4. Menggerakkan organisasi kepemudaan Islam di Indonesia untuk membangun kampanye solidaritas global bagi rakyat Sudan.
Julhayadi menutup pernyataannya dengan menyerukan semangat kemanusiaan dan keadilan global sebagai landasan moral bangsa.
“Sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945, kita wajib ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Indonesia harus menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara di Sudan,” tegasnya.






