Oleh: Julhayadi Arya Puntara (Ketua Pemuda PUI KBB)
“Seorang muslim itu adalah saudara muslim yang lain”. “Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lainnya”. (Hadits Riwayat Bukhari & Muslim).
Sejak peristiwa Taufan Al Aqsha tanggal 07 Oktober 2023, peperangan antara Hamas dengan tentara Israel terus berlanjut. Lebih dari setahun peperangan ini berlangsung sebelum terjadinya gencatan senjata. Korban jiwa 40 ribu lebih dan banyak lagi yang belum ditemukan. Selain korban jiwa kerugian materil juga sangat besar. Mulai dari masjid, rumah sakit, sekolah rumah dan bangunan lainnya menjadi saksi atas dahsyatnya pertempuran Hamas dengan tentara Israel.
Kebrutalan tentara Israel yang telah menyebabkan kerugian besar di atas tidak bisa didiamkan. Israel sebagai negara penjajah harus bertanggungjawab terhadap kekejamannya itu. Ummat Islam di seluruh dunia harus bersatu untuk melakukan perlawanan kepada Israel dan sekutunya atas kerugian rakyat Gaza selama ini.
Gencatan senjata sejak tanggal 19 Januari 2025 bukan akhir dari konflik ini. Ini juga bukan sebagai kemenangan Hamas dan ummat Islam dari Israel. Gencatan ini sifatnya sementara karena sudah sunnatullah bahwa Israel tidak akan pernah berhenti memerangi ummat Islam seperti yang telah disampaikan Allah SWT dalam Qur’an surat Al Baqarah ayat 120: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka”. Kemenangan ummat Islam atas Israel adalah ketika mereka sudah tidak di Palestina lagi. Ketika Baitul maqdis sudah bisa dibebaskan dan ummat Islam secara bebas dan terbuka bisa ibadah di sana.
Bentuk perlawanan ummat Islam di waktu gencatan senjata ini adalah terus melakukan boikot atas produk Israel dan negara sekutu atau pendukungnya. Boikot telah membuktikan Israel dan produk penyokongnya mengalami kerugian besar. Sahamnya anjlok. Penjualannya turun drastis. Kerugian besar dialami. Boikot selama ini telah menumbangkan perusahaan besar yang terafiliasi dan mendukung operasi tentara Israel memerangi rakyat Gaza.
Jika boikot dari ummat Islam massif dan menyeluruh maka bukan hanya kerugian saja yang akan dialami bahkan kebangkrutan dan macetnya pendanaan mereka untuk Israel. Seperti efek domino maka bisa menghancurkan ekonomi dan finansial yang selama ini menjadi sponsor Israel. Gerakan ini adalah momok yang sangat menakutkan bagi penjajah Israel. Dampaknya ibarat menguliti dan menggerogoti tubuh mereka. Perlahan tapi pasti akan membunuh ekonomi Israel dan perusahaan pendukungnya. Jika sumber keuangan atau pendanaan mereka sudah dilumpuhkan otomatis mereka tidak akan bisa menjalankan operasi untuk memerangi rakyat Gaza. Yakinlah bahwa janji Allah dan rasul-Nya akan segera terwujud. Al quds akan segera dibebaskan. Kemenangan akan menjadi milik rakyat Palestina dan ummat Islam di seluruh dunia.
Jika kita tidak bisa berperang senjata dengan Israel maka senjata kita yang paling ampuh adalah boikot produk penyokongnya.