pemudapuikbb.com Parongpong-Bandung Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM mengusulkan nama kabupaten Bandung Barat diganti. Hal itu disampaikan ketika menghadiri rapat paripurna DPRD KBB dalam rangka hari jadi KBB ke 18 di kantor DPRD KBB Ngamprah-Bandung Barat.
“Ini memang kalimat ‘Bandung Barat’ jika dilihat dari kacamata branding, agak susah membrandingnya. Disebut Bandung Barat yang terbayang selalu Bandung. Kata siapa Bandung Barat? Kata orang Bukanagara, Subang. Tapi bagi orang Cianjur bisa jadi Bandung Timur. Bagi orang Purwakarta, Bandung Selatan. Jadi sulit untuk mengidentifikasi wilayah
Menanggapi hal tersebut, ketum Pemuda PUI Kabupaten Bandung Barat Julhayadi Arya Puntara menilai usulan tersebut kurang strategis dan tidak perlu diungkapkan di publik. Lebih lanjut menurut kang Jul sapaan akrab beliau bahwa perubahan nama bagi KBB yang baru berusia 18 tahun tidak urgent. Masih banyak hal strategis lainnya untuk KBB yang perlu diperhatikan dan dibantu oleh KDM dan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“KDM semestinya tidak disampaikan dalam forum kayak gini. Perubahan nama daerah (KBB) saat ini tidak urgent juga tak strategis untuk dibahas. KBB hari ini dihadapkan pada situasi yang sulit. Mulai dari defisit anggaran dan IPM KBB yang masih di posisi buncit. Masyarakat KBB juga masih butuh kesejahteraan, pengangguran masih banyak, penduduk masih banyak yang masih miskin, infrastruktur banyak yang harus diperbaiki.”
Terkait alasan KDM mengusulkan perubahan nama karena susah branding, kang Jul menekankan kepada Pemda KBB. Tugas Pemda KBB untuk meningkatkan promosi dengan berbagai prestasi dan potensi yang dimiliki daerah setempat.
“Soal branding itu tugas Pemda KBB. Melalui humas dan OPD terkait berkewajiban untuk promosi KBB dengan segala potensi dan kebaikan KBB yang bisa diangkat sehingga daerah bisa terkenal dan memberikan image positif di tengah masyarakat Indonesia dan dunia. KBB ini potensinya banyak sekali mulai dari pariwisata hingga sektor pertanian dan kekayaan alam.”