Inspirasimilenial.com Cipendeuy-KBB. Pemuda Persatuan Ummat Islam Kabupaten Bandung Barat (PPUI KBB) pada hari Jum’at (29/03/2024) mengadakan acara tabligh akbar. Tema yang diangkat yakni “negeri baldatun tayyibatun warobbun ghofur dengan Al-Qur’an”. Kegiatan ini dilaksanakan di pondok pesantren Al Manar Al Islami yang beralamat di Kp. Cirahayu Desa Nangeleng Kecamatan Cipendeuy Kabupaten Bandung Barat.
Tabligh akbar ini adalah rangkaian dari kegiatan ramadhan Pemuda PUI KBB. Sebelumnya sebagai kegiatan untuk menyemarakkan bulan ramadhan Pemuda PUI telah menggelar tarhib ramadhan, pelatihan digital marketing, tebar takjil gratis dan buka bersama. Penceramah yang hadir adalah KH. Iman Budiman, S.Th.I, M.Ag da’i nasional pengisi ceramah Cermin Hati di salah satu stasiun TV swasta nasional sekaligus ketua DPW PUI Jawa Barat. Pemandu acara/MC yakni Bro Iyan (Iyan Ramadhian) MC kondang sekaligus artis pemeran. Hadir pula ketua Yayasan Al Manar Al Islami Ustadz Ma’mun. Segenap jajaran pengurus pemuda PUI KBB juga turut hadir. Para jamaah dan santri ponpes Al Manar juga tak ketinggalan meramaikan tabligh akbar.
Acara ini terselenggara juga berkat dukungan dari berbagai pihak. Para sponsor diantaranya dari BAZNAS, Ponpes Al Manar, Kursor, Bolu Susu Asli Lembang (BSAL), dan Seply. Lembaga internal PUI juga ikut mendukung seperti dari DPD PUI KBB, Wanita PUI KBB dan Lazis PUI. Tak lupa Julhayadi selaku ketua Pemuda PUI KBB menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung suksesnya acara tersebut. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan menyukseskan acara ini. Semoga kebaikan dari berbagai pihak itu dicatat sebagai amal sholeh di sisi Allah SWT.”
Kang Ibe sapaan akrab dari penceramah KH. Iman Budiman, S.Th.I, M.Ag menyampaikan bahwa bulan ramadhan yang mulia ini adalah bulan turunnya Al Qur’an. Bulan ramadhan selain dikenal dengan bulan mulia juga memiliki banyak nama. Nama lainnya seperti Syahrul Mubarok (bulan keberkahan), Syahrul Jihad (bulan kesungguhan) dan Syahrul Qur’an (bulan diturunkannya Al Qur’an). Kang Ibe menjelaskan dalam terkait Syahrul Qur’an mulai dari proses turunnya hingga cara berinteraksi dengan Al-Qur’an.
“Bahwa Al Qur’an turun melalui 2 tahap. Tahapan pertama yakni turunnya Al Qur’an dari sidrotul muntaha (Allah) ke baitul izzah (langit pertama) yang dibawa oleh malaikat Jibril. Kedua yakni turunnya Al-Qur’an dari Malaikat Jibril ke Nabi Muhammad (baitul izzah-gua hira (bumi) selama 23 tahun. Turunnya Al Qur’an adalah di waktu yang spesial yakni di bulan ramadhan bulan kemuliaan yang penuh keberkahan. Sehingga sangat rugi jika kita tidak membaca Al Qur’an terutama di bulan Ramahdhan sambil menyerukan kepada jamaah; jika kita tidak membaca Qur’an di bulan ramadhan, rugi dong!. Sedangkan cara kita berinteraksi dengan Al Qur’an yakni dengan 5 cara. Pertama membaca, kedua mengghafalkannya, ketiga menadaburinya, keempat mengamalkannya dan kelima dengan mengajarkannya”pungkasnya.