pemudapuikbb.com Jatinangor-Sumedang. Bertempat di Hotel Puri Khatulistiwa, Jatinangor Sumedang, Sabtu, 19 April 2025 PUI Jawa Barat menggelar kegiatan silaturahim Halal bi Halal dan Rapat Kerja Wilayah tahun 2025. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar PUI Jawa Barat dan para tamu undangan baik dari pimpinan forum komunikasi pimpinan daerah, Gubernur Jabar yang diwakili oleh Kabiro Kesra Pemprov Jabar, Andri Kustriawardana serta perwakilan dari pimpinan Ormas Islam di Jawa Barat.
Dalam sambutannya, ketua DPW PUI Jabar, H. Iman Budiman, M.Ag menyatakan siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Jawa Barat untuk mewujudkan visi misi pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini di bawah pimpinan bapak Dedi Mulyadi, S.H. dengan jargon “Jawa Barat Istimewa” sebagai bagian dari Majelis Ormas Islam di Jawa Barat. Kang Iman sapaan akrab beliau akan mengajak seluruh Ormas Islam di Jabar untuk berkolaborasi mewujudkan visi Jabar Istimewa tersebut.
Di sisi lain, pemerintahan provinsi Jawa Barat menyambut baik tekad PUI untuk berkerjasama mewujudkan visi pemprop saat ini, serta turut menjelaskan mengenai ‘tata kelola’ yang khas dari kepemimpinan Provinsi Jawa Barat setiap periodenya, termasuk hal dana hibah yang ‘sangat akrab’ istilahnya dengan Ormas. Andri mengatakan saat ini di Pemprov Jabar dikenal istilah Rekokom, yaitu Regulasi, Komunikasi, dan Komitmen. Setiap perbedaan tata kelola yang dianggap ‘membingungkan atau menyulitkan’ dapat dijembatani dengan ‘komunikasi’ sebagai bagian dari konsep Rekokom tadi.
Sedangkan ketua DPP PUI, Raizal Arifin dalam sambutannya menyampaikan kondisi global dunia saat ini , yang sedang tidak baik-baik saja, dan hal ini secara langsung ataupun tidak berimbas pada kondisi di tanah air, terlepas dari situasi politik dalam negeri. Selain itu, dalam sambutannya, Raizal Arifin menyampaikan tentang hasil-hasil silaturahim DPP PUI dengan menteri dan wakil menteri kabinet merah putih, baik persoalan Sekolah dibawah Kementrian Agama, kondisi luar negeri, dan juga tentang legalitas aset wakaf.
Sebagai puncak kegiatan, Ketua Majelis Masyayikh PUI, Ahmad Heryawan menyampaikan makna iedul fitri dihubungkan dengan kondisi ummat. Bahwa apapun yang kita lakukan di dunia, baik dari teknologi dan lainnya, adalah untuk bekal di akhirat nanti. Termasuk di dalamnya adalah bergabungnya kita dalam jamaah PUI ini sebagai sarana membina ubudiyah dan tauhid ummat kepada Allah SWT.